Senin, 06 Oktober 2014

TUGAS CITATION


Dalam lingkungan hidup sampah merupakan masalah penting. Sampah harus mendapat penanganan dan pengelolaan sehingga tidak menimbulkan dampak lanjutan yang membahayakan. Sampah merupakan hasil sampingan dari berbagai macam kegiatan dan aktifitas manusia yang telah dibuang dan dianggap tidak bermanfaat atau tidak mempunyai nilai ekonomis lagi, sehingga dibuang begitu saja. Disamping itu, sampah juga dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Sampah merupakan salah satu persoalan yang dihadapi pemerintah, terutama dalam hal pengumpulan dan pendistribusian dari tempat yang menghasilkan sampah ke tempat pengelolaan sampah (TPA) (Siahaya M. M., 2014) . Pengelolaan sampah yang baik akan menjadikan kota tersebut menjadi lebih bersih, sehat dan tidak mencemari lingkungan. Namun dipihak lain bagaimana dengan lokasi yang terpilih untuk lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah tidak mengalami penurunan kalitas lingkungan. (Pesireron, 2014) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2008, tentang pengelolaan sampah mengemukakan bahwa selama ini sebagian besar masyarakat masih memandang sampah sebagai barang sisa yang tidak berguna, bukan sebagai sumber daya yang perlu dimanfaatkan. Masyarakat dalam pengelolaan sampah masih bertumpuh pada pendekatan akhir (end-of pipe), yaitu sampah dikumpulkan, diangkut dan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Padahal, timbunan sampah dengan volume yang besar pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah berpotensi melepas gas metana (CH4) yang dapat mengakibatkan emisi gas rumah kaca atau CO2 dan memberi kontribusi terhadap pemanasan global. Agar timbunan sampah dapat terurai melalui proses alam diperlukan jangka waktu yang lama dan diperlukan penangan dengan biaya yang besar. (Loupatty, 2013).
Seperti kota-kota umumnya di Indonesia, Wonosari juga merupakan daerah perkotaan yang terus berkembang dari daerah tengah ke daerah pinggiran kota yang ditunjang fasilitas perhubungan dan penerangan. Pengembangan kota ditandai dengan tumbuhnya kawasan permukiman. Jumlah penduduk yang semakin meningkat membuat jumlah sampah yang semakin meningkat juga (mustamu, 2013). Paradikma pengelolaan sampah yang bertumpuk pada satu tempat pengelolaan sudah saatnya ditinggalkan dan diganti dengan paradikma baru pengelolaan sampah dan pengurangan jumlah sampah yang didistribusikan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah. Paradigma baru memandang sampah sebagai sumberdaya yang mempunyai nilai ekonomi dan dapat dimanfaatkan, misalkan untuk energi, kompos ataupun untuk bahan baku industri. Pengelolaan sampah dilakukan dengan pendekatan yang komprehensif dari hulu, sejak sebelum dihasilkan suatu produk yang berpotensi menjadi sampah, sampai ke hilir, yaitu pada saat produk sudah digunakan sehingga menjadi sampah yang kemudian dikembalikan ke lingkugan secara aman (Sasarari, 2014). Pengelolaan sampah dengan paradigma baru tersebut dilakukan dengan kegiatan pengurangan dan penanganan sampah. Pengurangan sampah meliputi kegiatan pembatasan, penggunaan kembali dan pendaur ulang. Sedangkan kegiatan penanganan sampah meliputi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan dan pengelolaan akhir. Sampah secara sederhana diartikan sebagai sampah organik maupun sampah anorganik yang dibuang oleh masyarakat dari berbagai lokasi. Sampah umumnya berasal dari perumahan dan pasar. Permasalahan sampah merupakan hal yang sering terjadi dan kalau tidak ditangani dengan baik, akan menjadi bahan perusak bagi lingkungan dan sumber penyakit bagi manusia. Bahkan sampah dapat diartikan sebagai masalah cultur karena dampaknya terkena pada berbagai sisi kehidupan, terutama di kota-kota besar di Indonesia. Bila tidak cepat ditangani secara benar maka kota-kota tersebut akan tenggelam dalam timbunan sampah bersamaan dengan segala dampak negatif yang ditimbulkannya. (Kandami, 2014)
Pengembangan kota ditandai dengan tumbuhnya kawasan permukiman. Jumlah penduduk yang semakin meningkat membuat jumlah sampah yang semakin meningkat juga. Paradikma pengelolaan sampah yang bertumpuk pada satu tempat pengelolaan sudah saatnya ditinggalkan dan diganti dengan paradikma baru pengelolaan sampah dan pengurangan jumlah sampah yang didistribusikan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah (Loupatty, 2013). Paradigma baru memandang sampah sebagai sumberdaya yang mempunyai nilai ekonomi dan dapat dimanfaatkan, misalkan untuk energi, kompos ataupun untuk bahan baku industri. Pengelolaan sampah dilakukan dengan pendekatan yang komprehensif dari hulu, sejak sebelum dihasilkan suatu produk yang berpotensi menjadi sampah, sampai ke hilir, yaitu pada saat produk sudah digunakan sehingga menjadi sampah yang kemudian dikembalikan ke lingkugan secara aman. Pengelolaan sampah dengan paradigma baru tersebut dilakukan dengan kegiatan pengurangan dan penanganan sampah (Siahaya M. M., 2014). Pengurangan sampah meliputi kegiatan pembatasan, penggunaan kembali dan pendaur ulang. Sedangkan kegiatan penanganan sampah meliputi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan dan pengelolaan akhir. Sampah secara sederhana diartikan sebagai sampah organik maupun sampah anorganik yang dibuang oleh masyarakat dari berbagai lokasi. Sampah umumnya berasal dari perumahan dan pasar. Permasalahan sampah merupakan hal yang sering terjadi dan kalau tidak ditangani dengan baik, akan menjadi bahan perusak bagi lingkungan dan sumber penyakit bagi manusia. Bahkan sampah dapat diartikan sebagai masalah cultur karena dampaknya terkena pada berbagai sisi kehidupan, terutama di kota-kota besar di Indonesia. Bila tidak cepat ditangani secara benar maka kota-kota tersebut akan tenggelam dalam timbunan sampah bersamaan dengan segala dampak negatif yang ditimbulkannya (Sasarari, 2014).

Bibliography

Effendy, R. (2013). Makhluk sosial. yogyakarta: Teknik Lingkungan 2013.
Hakam, k. A. (2014). ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR. YOGYAKARTA: Teknik Lingkungan.
Kandami, L. (2014). Sampah Perkotaan . manokwari: SMA N 01 MANOKWARI.
Loupatty, S. (2013). Sampah. yogyakarta: Teknik Lingkungan .
mustamu, r. (2013). limbah. yogyakarta: TEKNIK LINGKUNGAN.
Pesireron, R. C. (2014). Pengolahan sampah. yogyakarta: Teknik LIngkungan.
Sasarari, A. (2014). Sampah Masyarakat. manokwari: SAM N 01 MANOKWARI.
Siahaya, J. N. (2014). Cerita Kita. yogyakarta: papala.
Siahaya, M. M. (2014). Sampah perkotaan. wonosari: Teknik Lingkungan.